PENDAHULUAN
Di jaman ini,
populasi manusia sudah semakin banyak. Memadati bumi, baik dari makhluk
hidupnya sendiri maupun dengan segala macam keperluannya. Mulai keperluan pangan, sandang, serta papan. Kemudian, setelah merasa
cukup untuk digunakan, barang-barang tersebut langsung dibuang begitu saja.
Akhirnya
banyak sampah yang meumpuk di mana-mana. Apalagi di Indonesia, terutama di
Ibukotanya sendiri, Jakarta. Sampah seakan-akan merupakan hal yang wajar
berserakan tidak karuan. Mau berserakannya di jalan, tempat sampahnya sendiri, sampai-sampai
sungai pun ikut menjadi tempat sampah. Bahkan bila kita cermati, segala macam
sampah terdapat di sungai. Ada kasur, perabotan, televise, dsb dibuang ke
suungai. Wajar bila akhirnya Jakarta sering terkena banjir.
Diatarannya
yang rendah menambah potensi untuk terkena banjir. Dengan tingkat konsumtif masyarakat
yang terus meningkat, maka kemungkinan jumlah sampahnya akan terus meningkat. Mungkin
hingga tidak ada tempat lagi untuk membuang sampah dan akhirnya sampah akan
benar-benar di mana-mana.
Sampah adalah
sisa dari segala sesuatu hal yang dirasa sudah tidak diperlukan lagi lalu
dibuang. Padahal belum
tentu yang tidak diperlukan berarti tidak dapat digunakan. Banyak dari sampah tersebut yang masih
dapat digunakan,
baik dengan cara diambil sebagian atau dikreasikan untuk jadikan barang lain
yang lebih berguna. Walau terlihat
seperti barang rusak yang sudah tidak bernilai lagi, tapi jika kita bisa
mengolah sampah tersebut maka akan dapat
menghasilkan sesuatu yang kembali bernilai lagi. Bahkan dengan nilai yang lebih
tinggi dari harga sebelumnya.
Banyak hal dari
sampah yang masih dapat dipergunakan. Misalkan dari sampah organik, dapat
dijadikan sebagai pupuk. Sementara dari sampah anorganik bisa dilihat dari
bahan pembungkusnya, bagian dalam. Segala hal yang masih bagus, bisa digunakan
sebagai hiasan yang indah dan dengan keterampilan yang bagus dapat membuatnya
menjadi lebih berharga.
Dari barang yang
sudah tidak dipergunakan di sekitar kita, sebenarnya banyak yang masih dapat
dikreasikan lagi. Bisa digunakan semata – mata hanya untuk hiasan, pajangan,
cindera mata, bahkan hingga demi kepentingan ilmu teknologi. Bisa saja kita
membuat suatu barang teknologi yang ramah lingkungan.
Dari terlalu
banyaknya sampah juga dapat dijadikan pacuan bagi para penemu untuk menemukan
barang / alat / mesin yang terbuat dari bahan daur ulang maupun yang tidak akan
menyisakan terlalu banyak sampah. Jika bisa, bahkan mereka akan mencari bahan
lain yang sama elastisnya dengan plastik yang ramah lingkungan. Seperti yang
sudah banyak orang ketahui, sampah berbahan plastik sulit untuk bisa diurai
oleh alam. Kalau pun bisa diurai akan memakan waktu hingga ribuan tahun.
Walaupun kita
bukanlah penemu tapi kita bisa menjadi salah satu ide untuk menciptakan barang
/ alat / mesin yang ramah lingkungan. Bisa saja kita mengatakan ini – itu tanpa
banyak berpikir tapi ternyata itu bisa jadi menjadi bahan pemikiran para
penemu. Sebagai pendukung pelestarian bumi, penjaga bumi, kaum manusia, sudah
sepantasnya kita bersama–sama menyalurkan pikiran kita demi masa depan yang
baik.
Banyak dari kita
yang meremehkan betapa masih berharganya sampah-sampah
itu. Dari sekian banyak sampah yang sudah dapat diolah, di sana masih banyak
pula sampah yang belum diolah walau pun sebenarnya bisa diolah. Jadi, mari bersama
menuangkan ide demi masa depan yang lebih baik! J
Pembahasan
Dari
sekian banyak sampah yang berserakan, terdapat beberapa jenis sampah. Ada yang
dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang. Yang dapat didaur ulang
itu yang berbahankan kertas, kayu, dsb. Sementara yang tidak dapat didaur ulang
yang berbahan plastik, karet, dsb. Kenapa disebut tidak dapat didaur ulang? Karena
sampa tersebut sukar hancur/melebur
dengan tanah. Kalau pun bisa, dibutuhkan waktu hingga jutaan tahun.
Walaupun
begitu, untuk saat ini saya akan menuangkan ide saya yang berasal dari sampah
yang dapat didaur ulang. Walaupun sudah sampah yang dapat didaur ulang, tetap
saja tidak semua orang mau untuk mendaur ulangnya. Jadi, sama saja antara
sampah yang dapat didaur ulang walaupun yang tidak dapat didaur ulang. Ini dapat
dilihat dari meratanya jumlah sampah-sampah tersebut yang berserakan tidak
digunakan atau lebih tepatnya dibiarkan begitu saja.
Dari sekian banyaknya sampah tersebut, saya ingin
menuangkan ide yang berhubungan dengan sampah kardus, kabel, roda-rodaan, dynamo,
kawat, dsb. Dari bahan tersebut kita bisa membuat sesuatu yang masih berguna
dan menurutku, ini cukup unik. Aku menyebutnya “Keranjang
Serbaguna yang dapat Berjalan”.
Walaupun
bukan keranjang juga sih karena ini terbuat dari kardus. Tapi, aku kepikirannya
itu (nanti klo mau kirim saran aja larikashigu@gmail.com). Kenapa
ku sebut dapat berjalan? Karena di situlah kegunaan dari roda-roda. Jadi,
setelah roda dipasangkan pada kawat dan dynamo disusun dengan sedemikian rupa
hingga dapat memutar roda, letakkan di bagian bawah kardus.
Pada
setiap sudut sisi kardus, dilubangi supaya roda dan keluar dari dalam kardus. Kemudian
di atas dinamonya diberikan tutup lagi supaya ada pembatas antara bagian dinamo
dengan ruang yang akan digunakan untuk meletakkan barang-barang.
Atau
bila tidak menemukan dynamo, bisa juga digantikan dengan tali atau semacamnya. Nanti
kita jadi mirip kayak anak kecil yang menarik-narik mobil-mobilan mereka ♥. Dapat
pula ditambahkan dengan
alat pengendali
sehingga dapat dikendalikan seperti mobil remote control. Bila ingin yang lebih
praktis dapat pula ditambahkan sensor dari DNA kita. Jadi bila kita berada di
depan kardus tersebut sekian radius, maka kardus tersebut akan selalu mengikuti
kita dari belakang.
Kemudian
praktisnya lagi, saat sedang
tidak digunakan, kardus tersebut dapat ditumpuk
dengan kardus yang lain. Atau jika ingin yang lebih praktis, buat kardus
tersebut jadi lepas – pasang. Jadi saat sedang tidak ingin digunakan, bagian
bawah kardus beserta rodanya dapat dilepas kemudian bagian badannya dilipat.
Ketika ingin digunakan kembali tinggal membuka lipatan kardus ke ukuran normal
lalu memasang bagian bawah kardus dan rodanya.
Supaya ketika
melepas – pasang kardus ini yan menggunakan remote maupun sensor, sangat
disarankan untuk memasangkan alat - alat tersebut di bagian bawah kardus. Pada
bagian dinamo. Jangan lupa untuk menyatukan sensor tersebut pada dinamo.
Gunanya supaya ketika sensor tersebut bereaksi, maka reaksinnya tersebut dapat
menggerakkan dinamonya yang secara otomatis akan membuat rodanya berputar.
Bila
roda-rodanya ingin dipercantik, dapat dicat maupun dihias dengan hal-hal kecil
yang sederhana. Bagian
sisi-sisi kardusnya juga dapat dipercantik dengan melukisnya atau ditempelkan
beberapa pernak-pernik.
Kardus ini akan
dapat menjadi teman belanja yang akan langsung membawa belanjaan kita tanpa
kita harus bersusah payah membawa belanjaan. Kalau tidak ada yang menemani
belanja, kita tidak akan repot dengan tangan yang penuh belanjaan. Dapat pula
digunakan untuk membawa barang – barang kecil seperti buku dan aksesoris bila
ingin memindahkannya ke tempat yang lumayan jauh bila hanya dibawa dengan
tangan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bumi ini
bukanlah milik kita sendiri tapi milik bersama, jadi sudah seharusnya kita jaga
bersama. Mesin diciptakan untuk mempermudah tugas manusia. Tapi bukan berarti
harus dibuat dari hal yang serba baru. Masih banyak benda di sekitar kita yan
mungkin luput dari perhatian kita yang sebenarnya masih dapat digunakan.
Meski pun itu
hanyalah hal kecil, tapi bisa berkembang jadi hal yang besar. Meski dari hal
yang sederhana, setidaknya dapat membantu menjaga bumi ini. Selama masih dapat
menyalurkan tenaga maupun pikiran demi keselamatan bumi, kenapa tidak?
Hal
yang sederhana masih dapat bermanfaat banyak dalam hidup manusia.
B. KRITIK DAN SARAN
Tulisan ini
semata-mata hanya untuk menyalurkan ide. Bila ada yang berminat untuk
membuatnya silahkan. Bila terdapat kekurangan dalam tulisan ini, harap dimohon
pengertiannya karena sesungguhnya saya hanyalah manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan. Sementara semua kebenaran datangnya dari Allah Y.M.E.
Bila ada pembaca
yang ingin menyampaikan kritik maupun sarannya pada saya, dapat melalui e-mail
berikut ini : larikashigu@gmail.com Saya akan sangat menantikan kritik dan
saran dari pembaca sekalian guna membantu studi saya.
Atas perhatian
pembaca, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum
wr.wb.
Solo, 18 Agustus 2013
Penulis
Shofwah Dinillah
NIM: M0513043
Tidak ada komentar:
Posting Komentar